Bedah Buku “Ronggeng Dukuh Paruk”: Perempuan Merawat Sastra, Budaya, Tari, dan Bahasa
Kegiatan dimulai pukul 08.30 WIB dengan registrasi peserta, diikuti oleh pembukaan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, dilakukan foto bersama antara narasumber, tamu undangan, dan peserta.
Sambutan hangat disampaikan oleh Dekan FISIB, Dr. Muslim, M.Si., yang menekankan pentingnya sastra sebagai sarana refleksi sosial dan pelestarian budaya bangsa. Beliau juga mengapresiasi antusiasme mahasiswa dalam mengikuti kegiatan literasi yang mempertemukan dunia akademik dan seni pertunjukan.
Menariknya, acara turut dimeriahkan oleh pertunjukan tari “Gilek Nu Kapirig” yang dibawakan oleh dosen Program Studi Sastra Indonesia, Ibu Gustian Setiawati, S.Sn., M.Sn. dan Ega Kholid Mawardi. Tarian tersebut menjadi simbol keterhubungan antara sastra dan budaya tradisional yang masih hidup di tengah masyarakat.
Memasuki sesi inti, moderator memandu pemaparan materi bedah buku yang mengulas makna sosial, moral, dan budaya dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk. Peserta tampak antusias menyimak dan mengajukan berbagai pertanyaan dalam sesi tanya jawab, menandakan ketertarikan besar terhadap isu perempuan dan tradisi lokal yang diangkat dalam novel.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan doorprize untuk peserta serta sertifikat dan cinderamata kepada narasumber. Acara kemudian ditutup dengan pengumuman terkait scan barcode sertifikat bagi peserta yang hadir.
Melalui kegiatan ini, FISIB Universitas Pakuan menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan literasi sastra dan pelestarian budaya Indonesia. Bedah buku ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga menginspirasi mereka untuk terus mencintai karya sastra dan budaya lokal.
